twitter
rss


Dari liputan yang baru saja aku lihat disalah satu stasiun tv yang menceritakan mengenai rangkuman dari cerita konflik Israel dan Pelstina, aku baru paham apa duduk permasalahan mereka yang sampai sekarang masih berkepanjangan. Konflik ini di pandang sebagai konflik abadi oleh berbagai penduduk dunia, karena memang konflik mereka sudah terjadi sejak zaman Nabi Musa hingga pada zaman Posmodern sekarang.
            Awalnya, tanah Palestina adalah tanah yang banyak melahirkan para Nabi.Dahulu kala Nabi Musa membawa seluruh umatnya berlindung ke Negara Palestina dengan menyeberangi Sungai Nil dari kejaran pembantaian Raja Firaun. Dilanjutkan dengan masa kejayaan Nabi Daud yang berhasil menguasai sebagian besar kerajaan di Palestina, dimasa itu bangsa Israel (Yahudi) mengadakan pembrontakan untuk merebut kerajaan dan kejayaan Palestina tersebut dari bangsa Arab. Hingga sampai pada akhirnya dibawah pemerintahan Umar Bin Khottob rakyat Palestina berhasil di merdekakan dan bangsa Israel pun diusir dari Palestina.
            Seiring dengan berjalannya waktu, bangsa Israel pun terus mengadakan penyerangan, sampai pada akhirnya satu perempat dari bangsa Israel ber Imigrasi ke Palestina. Karena keterbukaan dari Palestina tersebut, justru dimanfaatkan oleh Israel untuk membawa masuk kembali para warganya dan dengan terang-terangan menyatakan ingin merebut kembali tanah kelahirannya tersebut.akhirnya dilancarakan lah serangan-serangan kepada Palestina, hingga ada sampai akhirnya Israel mampu merebut sebagian besar wilayah ersebut, hingga yang tersisa bagi Palestina hanyalah jalur Gaza dan Batas Barat. Jauh sangat kecil bagiannya dari bagian yang telah disebutkan dalam sebuah perjanjian sebelumnya. Yaitu, Israel mendapat 50,5% dari Palestina dan sisanya untuk bangsa Palestina.
            Karena hal tersebut, bangsa palestina membangun kekuatan sipilnya unutk menyerang israel dengan perlengkapan seadanya, yaitu hanya dengan melmpari mereka dengan batu. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan serangan Israel yang membawa peralatan militer tempur lengkap. Jelas saja banyak bangsa Palestina yang menjadi korban. Ribuan warga Palestina kehilangan nyawa dan harta bendanya karena penyerangan tersebut. terutama para anak-anak Palestina yang akhirnya menjadi korban terbanyaknya.
            Sungguhlah sebuah pertempuran itu hanya akn menyisakan tangis dan juga kerugian yang mendalam. Dan kedamaianlah yang membawa keindahan dan ketentraman.



             Di Indonesia Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1).
            Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat. Selama ini anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel) disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan derajat dan jenis difabelnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
            Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak – anak yang berkebutuhan khusus. Tembok eksklusifisme tersebut selama ini tidak disadari telah menghambat proses saling mengenal antara anak – anak difabel dengan anak – anak non-difabel. Akibatnya masyarakat menjadi tidak akrab dengan kehidupan kelompok difabel. Sementara kelompok difabel sendiri merasa keberadaannya bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitarnya.