twitter
rss


Puncak dari rangkaian agenda selama 3 bulan bersama dalam sebuah keluarga baru PPL-KKN MANDEBA JAYA adalah mendaki bersama ke puncak gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Setelah perdebatan yang panjang dengan ketua kelompok, karena malam sebelum hari H malah membatalkan agenda ini, akhirnya siang (tanggal 19 September 2014) sebelum keberangkatan “yang sedikit memaksa” semuanya bersedia ikut. Meskipun keberangkatan yang dijadwalkan jam 2 mundur sampai jam 5 karena berbagai hal, kami semua berangkat tanpa tahu jalan, hanya berbekal alamat yang kami dapat di blog.
Ini adalah pendakian kedua ku setelah gunung Merbabu. Lokasi pendakian gunung Andong berjarak 4km lebih keatas dari jalur pendakian Merbabu “wekas”. Sebelum masuk desa (basecamp) kami memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Setelah itu kami tiba di basecamp pada pukul 08.45. Setelah sholat maghrib+isya’ yang di jamak, kami pun siap memulai pendakian dengan mendaftar terlebih dahulu kepada petugas.
Pukul 09.30 kami mulai pendakian. Selangkah demi selangkah kami melewati areal persawahan yang ditanami tembakau, tomat, cabai, dll. Bahkan jenis bunga eidelwiss pun ditanam diareal persawahan itu. Jalan mulai menanjak dengan melewati kawasan hutan pinus yang lebat dan menjulang. Jalan yang kami lalui tidak se-ekstream dengan jalan pendakian gunung Merbabu yang pernah aku lewati. Jalan itu sudah ditata dengan cukup rapi, bertangga-tangga dan berundak-undak. Meskipun dikanan dan kiri lebih banyak jurangnya, rasa hari-hati tetap jadi yang utama.
Setelah dua jam perjalanan, pukul 11.30 akhirnya kami tiba dipuncak gunung Andong. Ternyata diatas sudah banyak berdiri tenda-tenda para pendaki yang berjajar warna-warni nan cantik. Kami pun bergegas mendirikan tenda untuk beristirahat.
Pada tanggal 20 September 2014 jam 4.30 kami bangun, setelah sholat subuh kami pun mulai menikmati indahnya lukisan Tuhan. Sunrise yang begitu cantik. Matahari mulai muncul malu-malu berwarna pink, jingga, biru. Benar-benar gradasi warna yang sempurna. Saya sangat bersyukur bisa menikmati pemandangan secantik ini bersama sahabat-sahabat tercinta. Tak lupa kami mengabadikan moment-moment tak biasa ini dengan penuh semangat dan canda tawa.
Pukul 6 pagi kami mulai packing bersih-bersih tenda. Jam 7 kami mulai “ritual” terakhir dari kebersamaan keluarga MPKI MANDEBA ini. Sesi curhat-curhatan, tentang kesan dan pesan selama 3 bulan bersama mengarungi “rumah tangga”. Moment dimana aku tak bisa membendung air mataku karena begitu terharu adalah ketika aku menyampaikan kesan dan permintaan maafku kepada teman-teman tercinta. Dari hati yang paling dalam, mereka begitu berkesan. Tak lupa kuucapkan rasa terima kasihku kepada mereka yang telah bersedia menjadi bagian dari hidupku. Aku tidak akan pernah melupakan kalian semua.
Ario, sang kepala suku yang bijak dengan gaya kalemnya. Mas Wildi yang sok cuek, kadang nyebelin, tapii seruuu. Mas Udin yang imut dan lucu, maaf yaa sering jailin kamu, hahaa :D . Bang Manan yang sering aku ejek, peaceee.. Uus, sahabatku sejak semester 1, meski kadang menyebalkan, tapi kamu juga menentramkan. Si Mbok “Elly” yang crewet kayak embok-embok, thanks atas perhatiannya selama ini, jadi kangen masakan “lethok mu”. Anis yang crewetnya minta ampun, sepi nih ga ketemu kamu lagi. Ulpa yang sok misterius, you are great in your silence. Ita yang doyan “mahabarata, lagu dangdut dan india”, jangan tidur teruuuss. Mbak nurul sang bendahara, you are nice.
---------------------

Udah malam, tugas esok pagi mesti di kumpulin (kembali ke rutinitas awal yang menyenangkan, “kuliah”) .. I hope we can be together again sometime. Byeee.. kritik kritiik sepiiii.. J >tikakuraa<
Jogjakarta, 21 Sept 2014, 10.00 pm