twitter
rss

Minggu ini usia kehamilanku telah memasuki 36 minggu. Trisemester ketiga alias fase terakhir kehamilan. Mungkin tak lama lagi aku akan menghadapi perjuangan persalinan yang sampai sekarang masih terus menjadi kekhawatiran untukku.


Aku khawatir kontraksi terjadi sebelum suamiku pulang. Aku ingin dia ada disampingku n menguatkan aku ketika aku tengah berjuang melahirkan anak kami. Aku begitu membutuhkannya. Aku ingin dia lah yang mengumandangkan adzan pertama kali di telinga anak kami. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah memberitahukan pada calon anakku untuk menunggu papa nya pulang dahulu sebelum ia keluar.

Kekhawatiran selanjutnya adalah aku takut tidak bisa melahirkan secara normal. Pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya menunjukkan beberapa kendala pada persalinanku. Seperti pada usia 28 minggu bayiku masih pada posisi melintang, usia 30 minggu berputar menjadi sungsang, apalagi hasil USG yang menunjukkan letak placentaku berada dibawah. Sungguh aku begitu takut ketika memikirkan hal itu. Meskipun pada pemeriksaan terakhir kemarin kata bidan bayiku sudah berada pada posisi masuk ke panggul alias sudah bersiap memasuki jalan lahir. Tapi tetap saja ketakutan akan letak placentaku sedikit membuatku gemetar menghadapinya.

Kekhawatiran selanjutnya adalah aku takut tidak mampu bertahan menahan sakitnya perjuangan melahirkan yang katanya adalah pertaruhan antara hidup dan mati seorang ibu. Aku memikirkan suamiku n aku memikirkan bagaimana anakku nanti.

Meskipun aku sepenuhnya sadar bahwa ini hanyalah suatu kekhawatiran yang belum tentu terjadi. Aku hanya bisa berdoa, semoga Allah memberiku kekuatan, kelancaran, kemudahan, dan mempercepat proses kehamilanku, sehingga aku dan anakku sehat. Dan akhirnya kami bisa bersatu menjadi keluarga kecil yang bahagia. Amin amiin ya Rabbal alamin