twitter
rss

# Apa itu pendidikan Anti-Realitas..??

Pendidikan Anti-Realitas adalah pendidikan yang orientasinya bukan secara langsung untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Artinya, pendidikan saat ini masih hanya berkutat pada teori-teori saja yang diberikan dan yang ditanamkan dalam proses belajar mengajarnya. Seharusnya, pendidikan itu bertujuan bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat yang lebih berupa pemberdayaan skill dan keahlian yang bisa langsung menyatu dan menjawab problematika masyarakat tersebut. Sebagai contoh, Indonesia adalah negara agraris, sektor pertanian dan kelautan sangat besar, bagaimana cara memberdayakannya? Tentu saja dengan menghasilkan petani dan nelayan yang kompeten. Dengan cara apa? dengan cara menanamkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan itu semua. Tapi kenyataan saat ini, sarjana pertanian pun tidak dicetak sebagai petani yang "handa", mereka lebih suka keluar dari jalurnya, misal sebagai pegawai perusahaan. Saya rasa ini salah satu problematika yang harus dipecahkan saat ini. Karena masih banyak lagi problem pendidikan yang lebih kompleks lagi.

# Kenapa hal ini terjadi di Indonesia..??

Saya memetakan ada tiga faktor yang mempengaruhi kenapa pendidikan anti-realitas ini terjadi di Indonesia:


1. Adanya perubahan sosial-masyarakat yang terus menerus.
Masyarakat yang terus menerus berubah secara cepat, memunculkan kebutuhan-kebutuhan yang semakin kompleks. Hal ini juga mempengaruhi kenapa pendidikan ini semakin jauh dalam menjawab kebutuhan masyarakat.


2. Adanya sistem pendidikan yang terus berubah.
Kita lihat bagaimana salah satu instrumen dalam pendidikan, yaitu kurikulum, yang terus diubah-ubah. Kurikulum tersebut sampai pada keberhasilan penyelenggaraannya tetapi sudah diganti-diganti dan diganti. Harusnya lakukanlah penyempurnaan-penyempurnaan dalam penyusunannya serta dalam pelaksanaannya, sehingga lebih efektif.


3. Adanya politik pendidikan yang “kurang sehat”.
Pendidikan tidak bisa lepas dari campur tangan politik pemerintahan. Pendidikan selalu dikelola oleh pemerintah yang tidak pernah lepas dari kepentingan-kepentingan. Sebetulnya negara ini punya banyak dana dalam pendidikan, dana APBN sebesar 20% digelontorkan, tetapi pada kenyataanya pendidikan di Indonesia ini masih mahal. Dari kepentingan-kepentingan pribadi ataupun kelompok ini lah yang mengakibatkan “tidak sehatnya” pendidikan di Indonesia ini.

# Bagaimana mengatasi problematika ini..??


Cara mengatasi problematika pendidikan anti-realitas ini adalah dengan cara memberikan porsi yang lebih dalam pendidikan yang mengajarkan dan menanamkan skill, keahlian, serta pengalaman-pengalaman yang memang dibutuhkan dalam masyarakat. Antara pendidikan yang menanamkan teori dan skill harus lebih diperhitungkan lagi.

0 komentar: